pembangunan bandara kemayoran |
Nama Kemayoran, bagi penduduk yang sudah lama tinggal di Jakarta tentu
tidak asing lagi.
Dahulu kampung Kemayoran wilayahnya meliputi Serdang,
Sumur Batu, Utan Panjang, Kebon Kosong, Kepu, Gang Sampi, Pasar Nangka
dan Bungur. Di sini terdapat sungai buatan hasil sodetan dari kali
Ciliwung, memanjang dari Kwitang mengalir melalui belakang Gran Hotel,
Senen, Adilihung, Pasar Nangka dan terus masuk Kemayoran. Kegunaannya
pada waktu itu ialah untuk mengairi sawah-sawah letapi sekarang
fungsinya sudah berubah menjadi comberan yang bercampur sampah-sarnpah.
Adanya pembangunan disegala sektor, kampung Kemayoran akhirnya berubah
menjadi ramai dan padat penduduknya. Tanah-tanah sawah, empang maupun
tanah berawa tidak ada lagi dan telah menjadi tempat pemukiman dan
pertokoan.
Tapi taukah anda kalau dulunya Kemayoran adalah sebuah bandar udara atau bandara??
Bandar udara Kemayoran atau di lafalkan Kemajoran adalah bandara utama bagi keberangkatan masuk dan keluar dari dan ke Indonesia dari 8 July hingga 31 Maret 1985. Menjadikan bandara ini sebagai bandar udara tersibuk di Indonesia.
Bandara ini juga merupakan saksi bisu dari perkembangan sejarah Indonesia dari masa pemerintahan Hindia Belanda, pendudukan Jepang hingga kemerdekaan Indonesia (Orde Lama, dan Orde Baru), terutama sekali di dunia penerbangan. Dari pesawat-pesawat sipil hingga pesawat militer mulai awal perkembangannya dengan bermesin piston, propeler hingga turbojet mendarat di sini. Misalkan tercatat pesawat jenis Fokker dari mulai Fokker F-VIIb-3 dengan mesin torak, Fokker Friendship dengan mesin turbo hingga Fokker F-28 yang bermesin jet mendarat di sini. Kemudian pesawat jenis DC-3 Dakota yang tercatat mendarat dan terbang dari sejak awal dan akhir dioperasikannya bandara ini. Serta hadirnya pesawat berbadan lebar generasi awal seperti Boeing 747 seri 200, DC-10 dan Airbus A-300.
Bandar udara Kemayoran atau di lafalkan Kemajoran adalah bandara utama bagi keberangkatan masuk dan keluar dari dan ke Indonesia dari 8 July hingga 31 Maret 1985. Menjadikan bandara ini sebagai bandar udara tersibuk di Indonesia.
Bandara ini juga merupakan saksi bisu dari perkembangan sejarah Indonesia dari masa pemerintahan Hindia Belanda, pendudukan Jepang hingga kemerdekaan Indonesia (Orde Lama, dan Orde Baru), terutama sekali di dunia penerbangan. Dari pesawat-pesawat sipil hingga pesawat militer mulai awal perkembangannya dengan bermesin piston, propeler hingga turbojet mendarat di sini. Misalkan tercatat pesawat jenis Fokker dari mulai Fokker F-VIIb-3 dengan mesin torak, Fokker Friendship dengan mesin turbo hingga Fokker F-28 yang bermesin jet mendarat di sini. Kemudian pesawat jenis DC-3 Dakota yang tercatat mendarat dan terbang dari sejak awal dan akhir dioperasikannya bandara ini. Serta hadirnya pesawat berbadan lebar generasi awal seperti Boeing 747 seri 200, DC-10 dan Airbus A-300.
suasana sekitar bandara Kemayoran |
suasana ruang tunggu bandara Kemayoran |
Bandara Kemayoran juga dikenal dan menyebut-nyebut Bandara Kemayoran dalam salah satu episode cerita dalam komik Tintin yakni Penerbangan 714 ke Sydney, dengan menampilkan menara pemandu lalu lintas (tower) Kemayoran. Gambar yang ditampilkan sesuai dengan kondisi sebenarnya.
Sekarang dua landasan pacu tetap dipertahankan sebagai jalan utama dengan median (pembatas jalan) yang tidak permanen untuk sewaktu waktu digunakan sebagai landasan pacu guna kepentingan militer karena struktur landasannya yang menggunakan konstruksi standar landas pacu bandara internasional yang kuat. Bangunan terminal dan squadron kini dijadikan Gedung serbaguna JIExpo (Jakarta Internasional Expo) Pada bekas landas pacu utara-selatan diberi nama Jalan Benyamin Sueb, nama seorang tokoh dan artis yang menjadi ikon tokoh Betawi kelahiran Jakarta yang merupakan warga asli Kemayoran, oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta.
sumber: x-tremesains.blogspot.com
lintasberita.com
Categories:
sejarah Kemayoran